Rabu, 18 Desember 2019

Wanita Solehah Di Akhir Zaman



Penampilan peribadi yang memenuhi syariat Islam bukanlah satu-satunya lambang wanita solehah. Di zaman yang serba maju dan moden ini, penampilan menjadi salah satu faktor utama masyarakat dalam menilai tahap pendidikan, pekerjaan dan yang lebih penting ialah ilmu keagamaan.

Pada saat kemajuan dalam segala aspek mulai dicapai, kita semakin leka dan lalai untuk memenuhi keperluan ukhrawi demi kepentingan kehidupan selepas mati. Adakah kita telah bersedia untuk menerima kesenangan dan kegembiraan hasil daripada amalan-amalan wajib dan sunat yang kita amalkan selama hidup di bumi atau......adakah kita sudah bersedia untuk menerima hukuman di atas kelalaian dan keangkuhan kita mengejar harta dunia yang tiada penghujungnya....

Berbicara tentang pakaian wanita muslim masa kini, kita didedahkan dengan pelbagai jenis fesyen. Sehinggakan cara wanita muslim bertudung juga mengalami satu evolusi yang dapat kita lihat melalui tv dan media massa.

Awal 80an jumlah wanita bertudung amat kurang. Adakah kerana kurangnya kesedaran tentang tuntutan syariat yang mewajibkan wanita Islam menutup aurat? Mereka dihina dan dicaci namun, mereka tetap dengan pendirian dan mempertahankan penampilan bertudung dengan tabah.

Namun, apa yang terjadi pada masa sekarang? Ramai wanita muslimah yang bertudung namun adakah cara mereka bertudung menepati kehendak Islam? Di dalam Islam, wanita bukan sekadar diwajibkan menutup aurat malahan melindungi bentuk tubuh daripada pandangan bukan muhrim. Kebanyakan wanita sekarang memakai tudung tapi mengenakan baju lengan pendek, tudung singkat atau kadang-kadang diikat ke belakang tengkuk, seluar ketat sehinggakan menampakkan bentuk betis dan paha. Baju pun ketat sehingga menampakkan bentuk badan dan lekuk-lekuk yang seharusnya ditutup untuk tatapan umum.

Kewajiban bagi wanita muslimah untuk mengenakan jilbab merupakan cara pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang akan merosakkan bentuknya.Wanita muslimah dilarang ber-tabarruj (bersolek) ala jahiliyyah. Di dalamnya termasuk pula larangan untuk mengenakan pakaian yang menjolok mata atau menarik perhatian dengan tujuan memamerkan diri.

Rasulullah Sawbersabda:"Barangsiapa berpakaian untuk berbangga-bangga (atau memamerkan diri), maka di Hari Akhir Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan,kemudian membakarnya bersama-sama". Riwayat yang lain: "Siapa yang memakaipakaian mencolok, maka Allah akan memalingkan pandanganNya dari orang tersebut hingga ia menanggalkannya".

Setiap wanita diwajibkan menutup seluruh tubuhnya (kecuali muka dan telapaktangan) dari pandangan laki-laki bukan muhrim. Mereka tidak dilarangmenampakkan zinat (perhiasan) nya kepada beberapa golongan laki-laki dan wanita. Taklif (pewajiban ) hijab ini, sebenarnya tidak hanya tertuju kepada remaja dan pelajar atau mahasiswi, melainkan suatu kewajiban umum atas wanita yang harus dilaksanakan sejak baligh hingga masa tuanya.

Hijab bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita bukan Arab tidak perlu menirunya. Tetapi hijab adalah satu hukum yang tegas dan pasti dari Allah Swt. Melanggar atau tidak mengakuinya bererti mengingkari salah satu hukum Islam yang esensial.Banyak sejarawan Barat menganggap jilbab sebagai peninggalan kebiasaan bangsa bangsa bukan Islam yang kemudian memeluk agama Islam. Padahal jilbab adalah salah satu dari kewajiban yang mempunyai hukum dan falsafahnya sendiri dalam Islam, yaitu syari'at Ilahi yang dengan tegas termaktub dalamAl Qur'an dan Hadits Nabi. 'Aisyah ra berkata: "Pernah aku berhias lalu pergi ke tempat kemenakanku, Abdullah bin Tufail. Lalu Nabi Saw tidak menyukainya. Kukatakan:"Ya,Rasulullah! Dia adalah kemenakanku, lalu beliau bersabda:"Jika telah tiba masa haidnya, seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan anggota badannya kecuali muka dan ini (sambil beliau memegang telapak tangannya".

Wanita yang telah mengalami masa menopause (terhentinya haid) mendapat keringanan hukum dengan kebolehan tidak menutup rambutnya dan lengannya sebagaimana firman Allah dalam An Nuur. Konon, sebelum turun ayat 31 surah An Nuur, kaum wanita biasa menutup kepala saja, tetapi leher, bagian dada, dan bahkan kedua belah daun telinga merekabiarkan terbuka.Dalam ayat tersebut terdapat kata-kata:".....dan janganlah mereka menampakkan zinat (perhiasan) nya, kecuali yang (biasa) nampak darinya....".

Tafsir al Kasysyaf mendefinisikan zinat sebagai segala sesuatu yang dipergunakan oleh kaum wanita untuk berhias. Contoh zinat yang tampak dan boleh ditampakkan ialah cincin, celak, dan pewarna kuku (alami). Sedangkan zinat yang tak tampak dan dilarang menampakkannya kecuali kepada orang-orang tertentu meliputi antara lain: gelang tangan, gelang kaki, kalung, tali pinggang, dan anting-anting. Az Zamakhsyari, pengarang tafsir ini, lalu menjelaskan segi falsafah hukum keizinan memperlihatkan zinat yang tampak, bahwa ia hanya terletak di dua tempat, yaitu wajah dan kedua telapak tangan.
Imam Fakhrurrazi dalam tafsir al Kabir berpendapat sama dan senada dengan pendapat az Zamakhsyari tersebut di atas. Diriwayatkan dari Ali bin Ibrahim al Qumi, dari Abi Ja'fat (Imam al Baqirra), beliau menyatakan bahwa zinat yang tampak terbagi tiga:a. Untum umum: pakaian, celak, cincin, pewarna kuku (alami), dan gelang.b. Untuk muhrim: leher ke atas, lengan, dan pergelangan kaki ke bawah.c. Untuk suami: seluruh tubuh wanita.

Menurut Abul A'la al Maududi, arti ayat "kecuali yang biasa tampak darinya "adalah zinat wanita yang terpaksa tampak, kendati pria berminat memandangnya. Allah SWT telah menegur para wanita muslimah agar mereka tidak menampakkan zinat yang dapat mereka tutupi di hadapan lelaki bukan muhrim, dan telah mengizinkan menampakkan zinat yang terpaksa tampak sebatas keperluan saja, seperti wajah dan telapak tangan, dengan syarat: niat mereka harus luhur dan tidak semata-mata ingin memamerkan kecantikan di hadapan laki-laki bukan muhrim. Lalu setelah itu, bila tampak sebagian dari anggota badannya yang lain karena suatu sebab darurat, maka Allah akan mengampuninya. Misalnya karena sesuatu lain karena suatu hal seorang wanita terpaksa membuka lengannya atau betisnya.

Andaikata dalam darurat ini ada lelaki yang masih mencari kelazatan pandangan, dia sendirilah yang akan menanggung risiko dosanya. Para mufassir seperti Ibnu Mas'ud, Ibnu'Abbas, Mujahid, dan Atha' sepakatbahwa maksud ayat "kecuali yang biasa tampak darinya" adalah kaum wanita diizinkan menampakkan sesuatu yang terpaksa tampak sebatas keperluannya, bukan untuk memikat dan menarik perhatian lelaki bukan muhrim.

Kaum wanita mu'minah yang ingin menjalankan hukum-hukum Allah dan RasulNya, dan tidak ingin jatuh ke lembah fitnah, dapat menentukan sendiri pemakaiannya menurut situasi dan kondisi yang dihadapi, karena dalam hal inisyari'at tidak menentukan hukum yang pasti. Persyaratan lain pakaian wanita menurut ajaran Islam Nabi Saw.bersabda:"Termasuk golongan ahli neraka, wanita yang berpakaian,tetapi (sebenarnya) telanjang". Maksudnya, meskipun pakaian sudah menutup aurat dan longgar, masih bisa timbul fitnah jika beberapa persyaratan lain tidak dipenuhi, yaitu: tebal, tidak menjolok dan menarik perhatian, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan tidak menyerupai pakaian orang-orang non-muslim baik secara mutlak (keseluruhan) maupun sebagian sehingga terjerumus ke dalam dosa-dosa seperti yang mereka lakukan. Beberapa hadist lainnya menyebutkan.

Pernah Asma binti Abu Bakar mengunjungi 'Aisyah ra, kakaknya. Ketika Rasulullah melihat bahwa pakaian Asma tidak cukup tebal, beliaupun memalingkan muka seraya berkata:"Jika seorang wanita telah akil baligh, tak ada anggota badannya yang boleh kelihatan kecuali ini dan ini (beliaumenunjuk muka dan telapak tangannya)".Pada kesempatan yang lain, ketika Rasulullah melihat seorang wanita memakai pakaian yang tipis, ia bersabda:" Bukanlah wanita yang beriman kepada surahAn Nuur yang menggunakan pakaian seperti ini". Rasulullah melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti wanita dan wanita yang bertingkah laku seperti laki-laki (HR,Abu Dawud,Ahmad). Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengutuk laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.

Diriwayatkan dari Ibnu 'Umar, Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa meniru atau menyerupakan cara hidup suatu kaum, maka sesungguhnya dia termasuk golongannya".

Diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar, Rasulullah Saw. bersabda:"Siapa yang meniru cara hidup orang musyrik hingga matinya, maka dia akan dibangkitkan di Hari Akhir nanti bersama-sama dengan mereka".

Untuk menghindari fitnah seksual dan fitnah sosial, para wanita tidak cukup hanya menutup aurat dengan jilbab, tetapi juga dengan pakaian taqwa. Maka janganlah berikhtilath dan waspadalah terhadap fitnah-fitnah: mulut, suara, berhias, pandangan dan fitnah pakaian itu sendiri.

Rasulullah Saw. bersabda: "Bila seorang wanita memakai wewangian, lalu ia berjalan melewati majlis(laki-laki dengan maksud untuk menarik perhatian/nafsu syahwat), maka bererti ia telah melakukan (perzinaan)" HR.Muslim). "Wangi-wangian pria hendaknya yang kuat baunya tetapi tak berwarna, sedangkan wewangian wanita hendaknya yang nyata warnanya namun ringan baunya" (HR.Turmudzi dan Abu Dawud)."Jika salah seorang wanita di antara kamu hendak mengunjungi masjid, hendaklah jangan memakai wewangian" (HR.Muslim).

Wanita dengan segala kelebihannya




Seorang muslimah atau perempuan muslim merupakan suatu anugrah yang diberikan Allah kepada kaum wanita. Wanita dalam pandangan Islam begitu amat dihargai dan dijunjung kehormatan. Selalu menjaga kehormatan diri dan bertindak lemah lembut adalah salah satu ciri seorang muslimah.Tidak hanya itu saja, kelebihan wanita muslimah yang lain akan diulas pada artikel ini.
 Apa saja kelebihan menjadi seorang wanita muslim?
 Berikut akan kita sajikan kelebihan-kelebihannya wanita

1. Pandai menjaga diri
Menjadi seorang perempuan memiliki banyak sekali godaan di dunia. Jika tak mampu mengontrolnya, maka moral akan merosot. Bahkan kehormatan dan harga diri akan hilang. Menjadi seorang muslimah mengerti sekali bahwa kehormatan dirinya merupakan kehormatan orang tua dan suaminya.
Maka mereka akan sekuat tenaga untuk mempertahankan kehormatan dan harga dirinya. Bahkan dia menjaga pandangan dari semua lelaki yang tidak halal untuk dirinya. Dia tahu cara menjadi wanita dewasa dan mandiri. Selain itu, seorang muslimah senantiasa menutup aurat dan memelankan suaranya dalam kehidupan sehari-harinya.
Misalnya mereka berlibur ke pantai bersama keluarga pun, mereka mampu memilih pakaian yang diperbolehkan oleh Islam. Mereka tahu tips memilih pakaian pantai wanita yang sopan. Sehingga mereka tetap nyaman meskipun sedang berlibur ke pantai.

2. Masuk surga melewati pinta manapun yang dia suka
Untuk menjalani kehidupannya, seorang perempuan tidaklah mudah. Banyak sekali yang harus dia lalui. Mulai dari menstruasi yang membuat sakit dan perubahan mood, masa kehamilan hingga proses bersalin yang mempertaruhkan nyawa.
Perjuangan beratnya ini amat dihargai Allah untuk setiap ibadah dan amalan yang dia lakukan. Bahkan, Allah menjanjikan untuk dapat memasuki pintu surga dari arah manapun.

3. Bak perhiasan terbaik di dunia
Pada Islam, wanita sholeh merupakan sebaik-baiknya perhiasan dunia. Akhlaknya yang mulia dan kepatuhan dalam agama serta kepandaiannya dalam menjaga kehormatan diri dan keluarga, membuatnya menjadi wanita muslimah yang sholeh yang keindahan akhlaknya tak dapat ditandingi oleh logam mulia yang paling mahal, bahkan intan berlian. Oleh karena itu, wanita muslimah yang sholeh dianggap sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia.

4. Menjadi sumber kebahagiaan
Istri dan perempuan-perempuan sholeh merupakan sumber kebahagiaan keluarga besarnya. Mereka begitu menyejukkan dalam pandangan keluarga, selalu menaati suami dan orang tua sesuai dengan perintah agama, dan juga menenangkan. Semua itu adalah sifat wanita idaman pria.
Itulah kenapa seorang wanita muslimah yang solehah merupakan sumber kebahagiaan. Menjadi seorang wanita muslimah yang membuat orang lain nyaman dan bahagia merupakan salah satu cara mengambil hati mertua.

5. Merupakan sosok wanita yang hebat
Menjadi seorang muslimah tidak membuatnya menjadi seorang wanita yang lemah. Cara menjadi wanita hebat bagi seorang muslimah adalah menjalani segala episode kehidupan dengan istiqomah dan selalu mengikutkan Allah dalam segala hal. Dia mampu menahan lelahnya hamil dan bertahan pada proses melahirkan.
Selain itu, dia mampu mengerjakan berbagai hal dalam waktu yang bersamaa. Lelahnya seorang wanita muslimah yang solehah adalah ibadah untuknya. Bahkan, proses melahirkan untuknya adalah suatu jihad dijalan Allah. Dan kematian saat melahirkan merupakan sahid untuknya dan surga adalah jaminannya.

6. Jilbab adalah penolongnya
Menjadi wanita banyak sekali godaan. Apalagi ketika berjalan dan banyak lelaki didaerah tersebut. Pasti merasa tidak enak kan? Apalagi pada saat jalan selalu dipandang oleh kaum lelaki. Seorang wanita muslimah akan merasa aman dan nyaman karena mereka pandai menjaga kehormatan dirinya dengan menggunakan baju dan kerudung sebagai penutup auratnya.
Kelebihan wanita memakai jilbab misalnya aurat yang tertutup ini akan menjaganya dari pandangan pria-pria nakal. Selain itu, jika mereka harus keluar rumah, jilbabnya mampu melindungi kulit dan rambutnya dari pancaran sinar ultraviolet dan polusi yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan rambutnya.
Mereka juga mematuhi tips merawat rambut wanita berhijab untuk mempertahankan keindahan dan kesehatan rambut. Sehingga, dengan memakai jilbab kesehatan dan kecantikan alaminya terjaga. Inilah asalan pria suka wanita berhijab.


7. Tetap cantik dengan hijab sehari-hari
Meskipun wanita musliman mengenakan hijab dalah kehidupan sehari-harinya, namun hijabnya tidak mempengaruhi dalam aktivitas sehari-harinya. Mereka tetap dapat tampil modis dan percaya diri. Hijab ala selebgram dapat pula mereka gunakan baik untuk ke kondangan maupun aktivitas harian.
Mereka memahami cara memadupadankan baju dan hijab-hijab mereka agar terlihat serasi dan indah. Selain itu banyak sekali wanita muslim berpengaruh di dunia yang memiliki keterampilan yang baik di depan umum dan memiliki penampilan yang baik.
Berbahagialah kalian wanita muslimah, karena Allah selalu menjaga kita dan malaikat akan selalu menaungi disetiap perjalanan kita. Semoga informasi yang disajikan pada artikel dapat bermanfaat untuk kita.


Senin, 16 Desember 2019

Wanita Penghuni Surga




Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah bersabda:
 Jika seorang wanita telah salat lima waktu, puasa di bulannya (ramadhan), memelihara kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan memasuki surga dari pintu mana sahaja yang ia kehendaki”.( HR. Ahmad, Thabarani).

Wahai wanita muslimah!!! Hidup ini adalah taklif (beban agama) ibadah yang terdiri dari perintah dan larangan Allah , maka semua aktifiti dan perbuatan kita sama ada besar dan kecil akan diperhitungankan dan diminta pertanggung jawabannya di hari kiamat nanti. Karena tidaklah Allah menciptkan manusia dan jin melainkan agar ia menyembah dan mengenal Allah .
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adzdzariyat (51):56
Pernikahan adalah merupakan sunnah para Nabi dan sunnah kehidupan, Rasulullah  menjelaskan bahwa pernikahan merupakan separoh agama, artinya separoh beban kehidupan yang dipikulkan oleh agama kepadanya, karena peranan kehidupan seorang yang telah menikah semakin banyak dan lengkap atau separoh peran kehidupan yang harus dilakukan. Seorang laki-laki jika sebelum menikah hanya melakukan beberapa peranan sahaja sebagai diri sendiri, teman dan anak dari orangtuanya, tetapi setelah menikah ia berperan sebagai suami, bapak, tetangga, tuan rumah, anak, saudara, anggota masyarakat dan peranan ibadah lain yang dipikulkan di pundaknya dan semuanya secara serempak harus ditunaikan dan tidak boleh diabaikan, Allah akan mempertanyakan semua peran itu dan akan diminta pertanggung jawabannya di akherat kelak.
Adapun wanita, jika setelah menikah justru Islam telah meringankan beban agamanya, memberikan batasan prioritas sebagai jalan singkat menuju surganya serta memaafkan peranan lain dan mencukupkan beberapa peranan sahaja, seolah agama memaafkan kekurangan pada peranan lain jika wanita telah menunaikan peranan utamanya bahkan kebaikan peranan lain bergantung kepada peranan utama ini.
Pesan agung Hadis di atas, Rasulullah telah membatasi peranan, beban agama dan factor-factor yang membawanya kepada ridha Allah  yang disimbolkan dalam bentuk surga-NYA. Beban dan faktor itu ada empat, sebagai berikut:
  1. Solat lima waktu
  2. Puasa bulan Ramadlan
  3. Menjaga kesucian diri (Iffah) dan kehormatannya
  4. Mentaati suaminya selama bukan dalam maksiat kpd Allah.

1. Solat Lima WAktu
Ketahuilah bahwa solat adalah hubungan ibadah vertical yang paling utama, kewajiban yang harus dibangun sebagai pilar agama, maka orang yang meninggalkan dan melalaikannya berarti ia telah merosak hubungannya kepada Allah dan sekaligus telah menghancurkan pilar bangunan agamanya sendiri.
Allah telah memperingatkan orang yang menyia-nyiakan solat. Allah berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS. Maryam (19):59)
 “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin. dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya. dan adalah kami mendustakan hari pembalasan. hingga datang kepada kami kematian. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat”. (SQ. Al-Mudatsir ():42-48).
Atas dasar ini maka wanita muslimah harus menunaikan solat, jika meninggalkannya akan membawa murka Allah Yang Maha Pengasih, dan jika ditunaikannya akan membawa cintaNYA. Akan tetapi harus diketahui bahwa solat mempunyai syarat-syarat yang harus dilaksanakan agar solatnya menjadi sahih.

2. Puasa Bulan Ramadlan
Ketahuilah wahai wanita muslimah!!.. Sesungguhnya Allah  telah mewajibkan kepadamu untuk berpuasa sebulan penuh dalam satu tahun, yaitu bulan ramadlan, yang di dalamnya diturunkan AlQur’an.
Puasa adalah salah satu benteng dan rukun Islam yang lima, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Albaqarah (2):183).
“Bulan Ramadlan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alqur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara hak dan batil). Karena itu barangsiapa yang ada di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain, Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kami mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-NYA yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (QS. Albaqarah (2):185).
Harus diingat bahwa puasa juga mempunyai rukun wajib yang harus dilakukan, yaitu: Niat sebelum fajar; menahan makan, minum, dan jima’ dan waktunya di siang hari dari fajar hingga terbenam matahari.
Adapun yang membatalkan puasa ialah: Makan, minum dengan sengaja; melakukan jima’; dan muntah sengaja. Dimaafkan beberapa hal seperti menelan liur meskipun banyak dan tertelan lalat dan lainnya sebagaimana yang sering terjadi. Dimakruhkan berlebihan dalam berkumur dan memasukan air ke hidung ketika berwudu. Dan Dibolehkan mendinginkan air karena cuaca sangat panas, berobat dengan apa saja yang tidak sampai ke mulut, memakai minyak wangi dan bersiwak.
Di samping semua itu? ada 4 hal yang sangat penting, bahkan ia sebagai pilar utama bagi ruh puasa, disebut juga sebagai adab puasa, seolah target puasa untuk membentuk insan bertaqwa itu dikarenakan terdapat 4 nilai utama ini.
  1. Mengurangi makan dan minum
  2. Mengurangi waktu tidur
  3. Mengurangi bicara yang tidak berfaedah
  4. Mengurangi pergaulan.

3. Menjaga Kehormatan dan Kesucian
Salah satu sebab masuknya seorang isteri ke dalam surga adalah menjaga kehormatan dan keiffahannya (kesucian diri) dengan senantiasa berperilaku santun serta adab islam yang luhur dalam berinteraksi kepada sesama, khusunya kepada lawan jenis; dan berlaku sopan dalam berpakaian, bertingka laku dan berkata-kata.

4. Taat kepada Suami
Dari Alhushain bin Muhshin bahwa tantenya datang kepada Rasulullah  untuk satu keperluan, selepas selesai dari keperluannya, maka Nabi  bertanya:” Apakah engkau mempunyai suami”, ia menjawab: Ya, Nabi bertanya: “Bagaimana engkau di sisinya?”. Ia menjawab: “Tidaklah aku menyia-nyiakannya melainkan apa-apa aku tidak mampu”, Nabi bersabda: Lihatlah di mana kedudukanmu di sisinya, hanya dialah surga dan nerakamu!!( HR. Ahmad).
Wahai wanita muslimah, ketahuilah perkawinan pada hakikatnya adalah sebuah kerja sama antara lelaki dan wanita demi membina generasi soleh yang menyembah Allah , serta membangun dan memakmurkan kehidupan, maka dasar perkawinan dalam Islam adalah mawaddah (cinta), ulfah (kasih sayang) dan itsar (mengutamakan orang lain). Allah berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir “. (QS. Arrum (30):21).
Imam Ali ra berkata: Merupakan hak isteri atas suaminya yaitu menjaga, memberi perlindungan, mencemburui, menggauli dengan baik dan membuatnya rasa dicintai, tidak dikhianti dan tidak dicari-cari kesalahannya.
Wahai wanita beriman!! Demikian hak isteri atas suaminya, kemudian lihatlah bagaimana Rasulullah menceritakan hak suami atas isterinya hanya dalam satu ungkapan:” Lihatlah posisimu di sisinya, hanyalah dia surga dan nerakamu”, dia adalah sebab yang membawamu masuk ke surga, demikian jika engkau mendirikan dan menunaikan hak-haknya atasmu (kewajibanmu), namun jika engkau mengabaikan dan tidak memperdulikan haknya maka dia adalah nerakamu.
Salah satu kewajibanmu adalah berupaya membuat suamimu tentram dan ridha di sisimu, menggembirakan hatinya, berkata-kata baik, berpenampilan harum sehingga antara kalian berdua dalam kesetiaan dan keharmonisan.
Hak suami atas dirimu itu menjadi standart kesuksesanmu dalam kehidupan rumah tanggamu, sebesar kadar suami merasakan bahwa engkau telah menunaikan hak-haknya, sebesar itu pula tingginya nilaimu dan cintamu di sisinya. Salah satu hak-hak suami atasmu antara lain:
  1. Hendaklah tidak keluar rumah tanpa izin suami
  2. Tidak menginzinkan kepada siapapun masuk rumah tanpa izinnya
  3. Menjaga hartanya
  4. Memperlakukan suami sekehendakmu
  5. Mengatur rumah tangga dengan baik
  6. Berbuat baik kepada keluarga dan saudara mara suami
Mengakhiri pesan-pesan Nubuwah di atas mari kita menyimak beberapa nasihat seorang ibu
Nasihat seorang ibu di hari pengantin anaknya yaitu:
Peliharalah sepuluh sifat (etika) ini, maka ia akan menjadi kekayaanmu:
1. Bertemanlah dengan sifat qanaah
2. Pergauli dengan sebaik-baik ketaatan
     3. Memelihara penampilan dan kebersihan tubuhmu
4. Mengetahui waktu makan dan tidurnya
5. Menjaga harta dan nama baik diri serta anak-anaknya
6. Janganlah engkau menyebarkan rahasianya
7. Janganlah durhaka terhadap perintahnya
8. Janganlah engkau menampakan kegembiraan di saat ia dalam keadaan muram
9. Jangan pula menampakkan kemuraman di saat ia gembira